Selasa, 08 Juli 2014

profil desa



PROFIL

DESA AMPELDENTO

A.   Kondisi Desa

Secara geografis Desa Ampeldeto terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan tinggi yaitu sekitar 615 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data Metrologi Karangploso Kabupaten Malang tahun 2014, selama tahun 2014 curah hujan di Desa Ampeldento  rata-rata mencapai 200 - 300 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember.

Secara administratif, Desa Ampeldento terletak di wilayah Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Girimoyo Kecamatan  Karangploso. Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso.

Jarak tempuh Desa Ampeldento ke ibu kota kecamatan adalah 5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 21 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam.   



A.1.   Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah

Luas Wilayah Desa Ampeldento adalah 171,3.98 Ha. Luas lahan yang ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.

Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 31Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 136 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 0,0198 Ha, sekolah 0.35 Ha, dan tempat pemakaman umum 0.59 Ha. Wilayah Desa Ampeldento secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan.

 

B.   Sejarah Desa

B.1    Asal-usul  Desa

Menurut informasi yang kami dapatkan dari para sesepuh desa bahwa desa Ampeldento didirikan oleh orang yang bernama Slamet yang berasal dari Demak  yang juga disebut berjuluk Ki Ageng Ronggoboyo. Pada tahun 1435  mbah slamet  membuka hutan dibagian timur desa Ampeldento tepatnya sekarang menjadi dusun kasin putuk, Dimana pada waktu mbah slamet berjalan kebarat untuk mencari sumber air  dan beliau menemukan sumber air disebuah sungai yang sekarang dinamakan sumber beling. Mbah Slamet pun mengajak keluarganya  membuka hutan di daerah sumber tersebut untuk dijadikan tempat persinggahan dimana tempat itu adalah disebut sebagai sentana/tempat peristirahatan. Mbah slamet adalah santri dari sunan ampel yang diutus oleh sunan pergi keselatan untuk berdakwah menyiarkan agama islam dan demikian mbah slamet menamakan wilayah perdikannya menjadi desa Ampeldento.seperti halnya nama desa tmpat sunan ampel, dengan perkembangan jaman mbah slamet memiliki anak dimana beliau mempunyai 4, anak pertama beliau diutus pergi keutara untuk membuka kembali lahan yang pertama kali beliau memijakan kakinya dikasin putuk, dan anak keduanya disuruh pergi ketimur membuka lahan ditimur, dan anak ketiganya diutus membuka lahan dibarat, dan anak perempuannya untuk tetap tinggal disentana. Dengan demikian desa Ampeldento terbagi menjadi 4 (Empat) wilayah dusun yaitu:

  1. Dusun Jumput
  2. Dusun Bunder
  3. Dusun Kasin Putuk
  4. Dusun Kasin Krajan


C.   Sejarah Pemerintahan Desa

Pemerintahan desa Ampeldento mulai berdiri sejak tahun 1939, dengan kepala pemerintahan pertama kali yaitu Bapak Moejeni Secara lebih jelas tentang silsilah pemerintahan desa Ampeldento sebagai berikut:

  1. Moejeni                                     tahun 1939 -1942
  2. Sarba’i                                       tahun 1942 -1968
  3. Tamanoe Dihardjoe                     tahun 1968 -1976
  4. Jayus Suryodiharjo Efendi            tahun 1977 - 1982
  5. Suharyo                                     tahun 1982 - 1983
  6. Sukar                                        tahun 1983 - 1987
  7. Noto Prayitno                             tahun 1987 - 1988
  8. Muhamad Toyib                          tahun 1989 -1997
  9. Pa’i Guntoro                               tahun 1997 - 2006
  10. Pjs. Mochamad Sholeh                tahun 2006 – 2007
  11. Pa’i Guntoro                               tahun 2007 – 2013
  12.  Yon Mulyono                             tahun 2013 – 2019



4 komentar: