PROFIL
DESA AMPELDENTO
A. Kondisi Desa
Secara geografis Desa Ampeldeto terletak pada posisi
7°21'-7°31' Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi
ketinggian desa ini adalah berupa daratan tinggi yaitu sekitar 615 m di atas
permukaan air laut. Berdasarkan data Metrologi Karangploso Kabupaten Malang
tahun 2014, selama tahun 2014 curah hujan di Desa Ampeldento rata-rata mencapai 200 - 300 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Desember.
Secara administratif, Desa Ampeldento terletak di wilayah Kecamatan
Karangploso Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ngijo Kecamatan Karangploso
Kabupaten Malang. Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Girimoyo Kecamatan Karangploso. Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso,
sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso.
Jarak tempuh Desa Ampeldento ke ibu kota kecamatan adalah 5 km, yang dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota
kabupaten adalah 21 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam.
A.1. Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah
Luas Wilayah Desa Ampeldento adalah 171,3.98 Ha. Luas lahan yang ada
terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti untuk
fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan
lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 31Ha. Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 136 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut: untuk
perkantoran 0,0198 Ha, sekolah 0.35 Ha, dan tempat pemakaman umum 0.59 Ha.
Wilayah Desa Ampeldento secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah
hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan perkebunan.
B. Sejarah Desa
B.1 Asal-usul Desa
Menurut informasi yang kami dapatkan dari para sesepuh desa bahwa desa
Ampeldento didirikan oleh orang yang bernama Slamet yang
berasal dari Demak
yang juga disebut berjuluk Ki Ageng Ronggoboyo. Pada tahun 1435 mbah slamet membuka hutan dibagian
timur desa Ampeldento tepatnya sekarang menjadi dusun kasin putuk, Dimana pada waktu mbah slamet berjalan kebarat untuk
mencari sumber air dan beliau menemukan
sumber air disebuah sungai yang sekarang dinamakan sumber beling. Mbah
Slamet pun mengajak keluarganya membuka
hutan di daerah sumber tersebut untuk dijadikan
tempat persinggahan dimana tempat itu adalah disebut sebagai sentana/tempat
peristirahatan. Mbah slamet adalah santri dari sunan ampel yang diutus
oleh sunan pergi keselatan untuk berdakwah menyiarkan agama islam dan demikian
mbah slamet menamakan wilayah perdikannya menjadi desa Ampeldento.seperti halnya
nama desa tmpat sunan ampel, dengan perkembangan jaman mbah slamet memiliki anak
dimana beliau mempunyai 4, anak pertama beliau diutus pergi keutara untuk
membuka kembali lahan yang pertama kali beliau memijakan kakinya dikasin putuk,
dan anak keduanya disuruh pergi ketimur membuka lahan ditimur, dan anak
ketiganya diutus membuka lahan dibarat, dan anak perempuannya untuk tetap
tinggal disentana. Dengan demikian desa Ampeldento terbagi menjadi 4 (Empat) wilayah dusun yaitu:
- Dusun Jumput
- Dusun Bunder
- Dusun Kasin Putuk
- Dusun Kasin Krajan
C. Sejarah Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa Ampeldento mulai berdiri sejak tahun 1939, dengan kepala
pemerintahan pertama kali yaitu Bapak Moejeni Secara lebih jelas tentang
silsilah pemerintahan desa Ampeldento sebagai berikut:
- Moejeni tahun 1939 -1942
- Sarba’i tahun 1942 -1968
- Tamanoe Dihardjoe tahun 1968 -1976
- Jayus Suryodiharjo Efendi tahun 1977 - 1982
- Suharyo tahun 1982 - 1983
- Sukar tahun 1983 - 1987
- Noto Prayitno tahun 1987 - 1988
- Muhamad Toyib tahun 1989 -1997
- Pa’i Guntoro tahun 1997 - 2006
- Pjs. Mochamad Sholeh tahun 2006 – 2007
- Pa’i Guntoro tahun 2007 – 2013
- Yon Mulyono tahun 2013 – 2019